Hiroki Totoki Menyatakan Sony Kekurangan Franchise IP Original
Pada bulan Juni 2024, Hiroki Totoki diangkat sebagai Ketua Sony Interactive Entertainment (SIE) setelah Kenichiro Yoshida dipilih sebagai CEO, menggantikan posisi yang sebelumnya dipegang oleh Jim Ryan. Para gamer berharap perubahan kepemimpinan ini akan membawa inovasi dan kemajuan signifikan bagi Sony dalam industri video game.
Baru-baru ini, Hiroki Totoki menyampaikan pandangannya terkait minimnya franchise IP original yang dimiliki oleh Sony. Pernyataan ini memicu pertanyaan, mengapa hal ini bisa terjadi?
Minimnya Franchise IP Original Sony Menurut Hiroki Totoki
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Financial Times, Hiroki Totoki, yang juga menjabat sebagai Chief Financial Officer (CFO) Sony, membeberkan beberapa rencana masa depan perusahaan. Salah satu topik yang diangkat adalah kekurangan franchise original yang dimiliki Sony sebagai perusahaan media besar.
Menurutnya, jika hal ini tidak segera diatasi, bisa menjadi masalah dalam menghadapi persaingan dengan perusahaan lain. Di bawah ini adalah kutipan langsung dari Hiroki Totoki mengenai situasi ini.
“Kami tidak memiliki cukup banyak IP yang bisa kami kembangkan dari awal baik dalam segi game, film, ataupun anime. Kekurangan ini bisa menimbulkan masalah bagi kami di masa depan.”
– Hiroki Totoki
Reaksi Gamer
Pernyataan dari Hiroki Totoki memunculkan berbagai reaksi dari kalangan gamer, terutama yang merasa bingung dengan komentarnya terkait sektor video game. Sebab, dalam kenyataannya, SIE telah mengembangkan banyak IP original yang cukup sukses di industri gaming.
Beberapa contoh franchise terkenal yang dimiliki Sony meliputi God of War, The Last of Us, Uncharted, Marvel’s Spider-Man, Ratchet and Clank, dan Gran Turismo. Banyak dari judul game tersebut yang sudah mendominasi pasar dalam beberapa tahun terakhir, atau setidaknya dalam satu dekade terakhir.
Sony Interactive Studios juga dikenal dengan beberapa IP klasik dari pengembang lamanya, Japan Studios, seperti PaRappa the Rapper, Arc the Lad, Wild Arms, Ape Escape, Popolocrois, Legend of Dragoon, Shadow of the Colossus, dan Killzone, yang semuanya meninggalkan jejak dalam sejarah gaming.
Kenichiro Yoshida, selaku CEO SIE, menambahkan bahwa Sony memiliki teknologi canggih dan kreativitas di berbagai sektor. Dia juga menyatakan pentingnya kolaborasi dengan mitra teknologi besar untuk memperluas upaya distribusi dan pengembangan kreasi, yang menegaskan pentingnya hubungan baik dengan para pemain besar di industri.
Dari pernyataan Hiroki Totoki dan Kenichiro Yoshida, tampaknya Sony sedang merancang strategi baru untuk lebih kompetitif, baik di industri video game maupun perfilman.
Itulah ulasan terkait pernyataan Hiroki Totoki mengenai minimnya franchise IP original Sony. Bagaimana pendapatmu tentang pernyataan dari Chairman Sony Interactive Entertainment ini?